Kamis, 22 Maret 2012

Sebentar Lagi

Sebentar lagi kamu akan datang
dan aku sudah berbenah
ini hatiku sudah aku bersihkan
dan dari debu masa lalu dan sampah kenangan.

Sebentar lagi kamu akan datang
dan aku sudah bersiap.
Gaunku sudah putih bersih lagi
dan tak ada lagi tanah lempung yang menempel di sepatuku.

Sebentar lagi kamu akan datang
dan aku sudah berdiri di tepi jalan
dengan seikat bunga janji yang akan ku tepati
dan sekeranjang buah penantian selama ini.

Sebentar lagi kamu akan datang
dan aku akan segera bertemu denganmu.
Sebentar lagi aku akan berdiri di sana
dan aku yakin kamu tidak akan salah mengenaliku.

Selasa, 20 Maret 2012

Kamu di mana??

Hari ini entah kenapa semua berlalu dengan suasana begitu-begitu saja.

Apakah sudah mulai bosan?
Jawabku dalam hati "aku tidak tahu". 

Tetapi aku benar-benar merasa semua ini monoton. Pagi hari seperti biasa aku membangunkanmu dengan menelfonmu, kemudian kita berbincang-bincang banyak hal tapi terkadang kita lebih banyak diam. Mungkin karena suasana pagi hari yang membuat kamu mengantuk atau mungkin karena terlalu banyak yang sudah kita bahas dan kita kehabisan topik pembicaraan pagi ini..

Siang hari, kamu mengirimi aku pesan singkat.. mungkin terlalu singkat bagiku, mungkin kamu masih sibuk. Aku mengerti.

Aku menunggu kabar dari kamu, selain kamu menanyakan apa yang sedang kulakukan sekarang.
Aku menunggu kabar dari kamu, selain kamu menanyakan dimana keberadaanku sekarang.

Kamu di  mana??

Sore hari, aku masih menunggu kabar singkat itu. tapi terkadang kamu melupakan untuk memberiku kabar. mungkin kamu terlalu sibuk. Aku mengerti.

Malam hari, sepulang kamu kerja. aku menunggu kabar dari kamu. mungkin kamu terlalu lelah setelah seharian berada di kantor. Aku mengerti.

Bukan aku tidak mau memberi kabar kepadamu duluan tetapi aku takut mengganggumu.

Kamu di mana?? Aku sudah mulai bosan menunggu. Aku ingin seperti dulu.












Sabtu, 17 Maret 2012

Kamu ke mana??

Kamu ingin kita seperti apa?
Tidak...bukan begitu pertanyaannya. Kamu ingin aku seperti apa?
Menantimu dengan sabar, mengatakan kepada diriku sendiri bahwa aku dan kamu akan baik-baik saja melewati hubungan (ber) jarak (sangat) jauh ini, atau aku boleh meninggalkanmu sekarang?
Ini...disini ada laki-laki manis, selalu manis. Memperhatikan aku dengan manis, menjagaku seperti menjaga anak ayam dalam kandang dengan lampu neon sebagai penghangat. Mengantarkanku makan malam ketika hujan deras. Itu yang paling sederhana. Pernah sekali waktu aku sakit, aku bertahan di kamar kos ku menunggu besok pagi karena aku bisa leluasa minta tolong tetangga kamarku, karena waktu itu sudah pukul 2 pagi. Aku hanya mampu menekan tuts handphone untuk mengabarimu, namun kamu mengabaikannya. Mungkin karena pagi buta. Aku mengerti.
Pagi itu, membelah jalanan becek setelah diguyur hujan, dia membawaku ke Rumah Sakit dan aku harus dirawat 7 hari lamanya, kamu ke mana? Waktu itu mungkin aku kelelahan mengerjakan skripsi, lupa makan, ditambah pikiran ini itu. 
Waktu aku pindahan, aku memintamu datang bersama Bapak dan Ibu, kamu ke mana?
Oke...aku kembali ke Surabaya, aku menyuratimu memintamu datang, kamu tidak datang. Kamu ke mana?
Aku menyuratimu lagi, memintamu membalas suratku seandainya memang jadwalmu sepadat pasir pantai. 
Kamu ke mana?
Kamu ingin aku seperti apa? Aku tidak tahan menunggumu selama ini, aku mengatakan aku memilikimu kepada lelaki manis yang menawarkan perhatian dan bantuan kepadaku. Seakan dia kasihan kepadaku, dia iba kepadaku, seolah aku butuh ditemani, iya...aku butuh kamu menemaniku. Kamu ke mana?
Hari ini kamu kelewatan, sudah 2x ulang tahunku kamu lewatkan. Kamu ke mana?
Tolong jawab pertanyaanku!!
Aku mengantarkan surat ini, di teras rumahmu. Hujan rintik-rintik ditemani lelaki manis yang kuceritakan padamu. Aku tidak tahan hanya memandang papan bertuliskan namamu. Ini...aku bawakan kembang setaman untuk menghiasi teras rumahmu, tapi kamu ke mana??
“sudah, ayo kita pulang, biarkan dia tenang disana” aku mendengar lelaki manis ini berkata demikian kepadaku. Apa maksudnya? Kamu ke mana? Kamu ke mana?????!!!!

Minggu, 11 Maret 2012

I'm in love with you...

Let me tell you my story ...

Aku pernah, merasa begitu menikmati berbicara denganmu, menertawakan segala hal yang konyol, dan mengamati semua gerak tubuhmu. Rasanya menyenangkan sekali. Kamu selalu satu-satunya yang bisa membuatku betah berlama-lama berbincang bersama orang. Tapi, kalau di sela tawaku atau senyumku itu kamu lihat aku menghembuskan napas panjang, itu aku sedang mengingatkan diri sendiri untuk ‘Jangan jatuh cinta dengan yang ini. Jangan jatuh cinta dengan yang ini.’(Tapi sayangnya itu sudah terlanjur terjadi)

Pernah merasa seperti itu?

Jumat, 09 Maret 2012

Sesungguhnya Hanya 2 Hal

Katakan jika kamu BOSAN
Aku tidak akan memaksamu untuk tetap BERTAHAN
JUJURMU yang aku butuhkan saat ini
 Bukan DIAMMU yang aku harapkan
Aku menyukai SENYUMMU.. tapi bukan itu yang aku butuhkan SEKARANG
Dalam kisah ini, aku hanya butuh dua HAL
Hal yang dapat membuatku percaya
Dan Hal yang mampu buat aku untuk BERTAHAN
Aku butuh CINTAMU dan KEJUJURANMU
Dimana kamu yang dulu ? 
Dimana kamu yang selalu bilang kata “SAYANG”
Dimana sapaan MANJA itu ?
Apa yang membuatmu BERUBAH sejauh ini ?

Rabu, 07 Maret 2012

Cermin

Kadang saya menemukan diri saya saat mendengarkan orang lain bercerita kepada saya tentang mereka. Seakan mereka sedang berbicara tentang saya, dan bukan tentang mereka.
Lalu ketika mereka minta pendapat kepada saya, seakan saya dimintai pendapat akan masalah saya dan jalan keluarnya. Dan ternyata begitu dan begini. Jauh lebih sederhana dari yang saya pikirkan sebelumnya.
Seperti malam tadi.
Terima kasih karena telah meminjamkan raga dan kata-katamu tadi, karena tanpa kamu sadari kamu sudah memberi kesempatan kepada saya untuk mendengarkan dan mengerti diri saya - sesuatu yang mungkin tidak akan semudah ini jika saya lakukan tanpa sebuah cermin.

Terima kasih.
Ternyata mendengarkan itu indah.