Selasa, 15 November 2011

be a good listener

syarat untuk menjadi pembicara yang baik adalah terlebih dahulu harus belajar menjadi pendengar yang baik.
(so, dengarlah dulu sebelum kamu bicara)

tapi dalam kenyataannya, kebanyakan manusia lebih ingin dikenal sebagai pembicara yang sukses, bukan pendengar (sekali lagi ego yang berbicara,, lebih banyak ingin bicara lalu kemudian didengarkan dan dilakukan)
karena ada yang beranggapan bahwa pendengar itu adalah pasif, sedangkan pembicara adalah aktif.

nahh,, pendapat yang keliru ini menyebabkan banyak orang gagal sebagai pendengar yang baik. sebenernya gag susah jadi pendengar yang baik, artinya hanya dibutuhkan beberapa syarat :

pertama,
kesiapan mental, ini syarat utama jadi pendengar yang baik, artinya siap nampung sgala macem bentuk komunikasi mulai dari puji-pujian yang bikin mabuk kepayang sampai pada sumpah serapah yang amat sangat ngebosenin. justru pada fase ini kebanyakan orang gagal menjalin komunikasi dg pasangannya terutama karena gag siap untuk jadi pendengar.

kedua,
kerendahan hati, kalo mau jadi pendengar yang baik jangan sombong, congkak, etc..... nganggep kalo dia, kamu itu yang paling pinter (pinter ngibulin iyya.. :p), bisa nguasai sgalanya atau gunain kesempatan untuk menggembar-gemborkan keahliannya (berasa seisi dunia ini loe yang tau). finally, pendengar yang baik itu, ngaku kekurangan dan kelemahannya.

ketiga,
kesabaran, kata yang mudah diucapin tapi sangat susah diterapin dalam kehidupan sehari-hari (termasuk gue.... :D). persoalan besar nie menyangkut kesabaran meskipun keliatannya sepele.

keempat,
pendengaran yang baik, syarat utama terjalinnya sebuah komunikasi yang baik adalah pendengaran yang baik. sebaik apapun bahasa yang digunakan kalo indera pendengarannya ngalami gangguan, malah jadi masalah (ex: ngomong sama orang yang budek,, hashhh #tepokjidat)

kelima,
sikap kritis, pendengar yang baik itu punya sikap kritis artinya gag mudah percaya dan diombang-ambingkan sama berbagai macem info yg gag bener alias kebenarannya masih diragukan. sebaliknya, sikap kritis ini mendorong untuk senantiasa menguji dan menganalisa dengan cermat setiap informasi yang diterima agar terhindar dari berbagai macem isu, gosip (kudu ati2 tuh sama bigos=biang gosip), atau desas desus yang menyesatkan.





after i drive around the brain
i say may be useful
,,
^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.