Selasa, 31 Juli 2012

Maaf (Aku Lelah)


Maaf. Aku lagi-lagi mengeluh padamu tentang kejenuhan ini, tentang rasa tak nyaman ini dan tentang bagaimana aku resah dengan segala aturanmu. Mungkin aku lelah (mungkin). Aku lelah bila harus terlalu lama menunggumu dengan tempo waktu yang kamu tentukan sangatlah lama. Aku juga merasa sangat lelah bila harus terus mendengarkan isi ceritamu yang dalamnya berisi tentang, bagaimana aku harus menunggumu, menunggumu, menunggumu dan terus seperti itu.
Dan kamu sendiri, sudahkah kamu merasakan lelah yang teramat lelah bila harus sepertiku? Seperti berada di posisiku? jika belum, lebih baiknya kamu jangan pernah merasakannya karena rasanya sangat menjengkelkan dan aku beranggapan kamu sendiri tak bisa melakukannya seperti yang kulakukan saat ini. Tapi sepertinya, aku takkan melakukannya lagi. aku sudah memutuskan ini, mungkin harus  membuat jeda diantara hubungan kita, ahh.. bukan mungkin lagi tapi H.A.R.U.S ! aku harus melakukannya. Melepaskanmu, membiarkan kamu pergi dengan setumpuk janji-janjimu dan sekarang aku akan pergi (lagi) mencari sosok penggantimu yang sudah pasti itu belahan jiwaku. (pasti).

Kamis, 12 Juli 2012

Kisah dari Langit



Langit tak berkata sesuatu yang penting untuk ku. Ia hanya menggambarkan kejelasan dari bosannya alam melihat tingkah manusia, ia menguning tanda jemu akan semua cerita munafik. Cerita munafik yang di komandangkan semua orang *rata-rata. Langit memang hanya diam dan tidak berkutik untuk saat ini, ia hanya memendam kejenuhannya, dan menunjukkannya pada mereka yang perhatian terhadapnya.
Aku suka langit, ia mem-biru, memutih, dan men-jingga sesuai waktu dan sepertinya sesuai dengan perasaannya. Langit menyimpan banyak cerita tentang bocah yang tidaktau diri, memanfaatkannya tanpa menjaganya. Langit menyimpan banyak cerita, tentang hujan dan tentang pelangi yang selalu setia.
Mereka kemungkinan tidak suka langit, dengan selalu protes dengan keadaan langit. Berkata tak tentu yang sebenarnya menjengkelkan aku dan semua orang yang memahami langit.
Berkacalah akan semua yang engkau lakukan pada langit, ia tempat mu bercerita tentang setiap luka yang mendebu ke udara.
NB: 
setiap masa dari hidup mu adalah cermin, seseorang yang tidak engkau perhatikan akan menjadi bagian yang tidak engkau sukai, dan seseorang yang tidak engkau sukai, tidak akan menjadi bagian dari cerita hidup mu yang indah.