Sabtu, 14 April 2012

Antioksidan


Telah kita ketahui bersama bahwa kesehatan merupakan hal terpenting dan utama dalam kehidupan manusia dibandingkan lainnya. Tanpa kesehatan yang optimal, semuanya akan menjadi tidak bermakna, oleh karena itu sehat dan bugar merupakan dambaan setiap orang. Studi epidemiologi menunjukkan adanya kaitan erat antara status kesehatan dan usia harapan hidup manusia dengan pola konsumsinya. Masyarakat di daerah yang banyak mengkonsumsi protein, lemak, gula dan garam misalnya, ternyata lebih banyak ditemukan sebagai penderita penyakit-penyakit degeneratif dibandingkan masyarakat di wilayah yang banyak mengkonsumsi karbohidrat, serat dan vitamin. Peningkatan prevalensi penyakit degeneratif di Indonesia ini yang memotivasi para peneliti pangan dan gizi Indonesia untuk mengeksplorasi senyawa-senyawa antioksidan yang berasal dari sumber alami. 

Apakah Antioksidan itu..??
Antioksidan didefinisikan sebagai senyawa yang dapat menunda, memperlambat, dan mencegah proses oksidasi lipid. Dalam arti khusus, antioksidan adalah zat yang dapat menunda atau mencegah terjadinya reaksi antioksidasi radikal bebas dalam oksidasi lipid. Antioksidan merupakan sebutan zat yang berfungsi melindungi tubuh dari serangan radikal bebas. Yang termasuk ke dalam golongan zat ini antara lain vitamin, polipenol, karotin dan mineral. Secara alami, zat ini sangat besar peranannya pada manusia untuk mencegah terjadinya penyakit. Antioksidan melakukan semua itu dengan cara menekan kerusakan sel yang terjadi akibat proses oksidasi radikal bebas.

Lalu, apakah Radikal Bebas itu..??
Radikal bebas merupakan atom atau gugus atom yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan. Karena jumlah elektronnya yang ganjil, maka tidak semua elektron yang berpasangan sehingga bersifat sangat reaktif. Bila jumlahnya sedikit, radikal bebas dapat dinetralkan oleh sistem enzimatik tubuh namun bila berlebih dapat memicu efek patologis. Selain itu, aktifitas lingkungan dapat memunculkan radikal bebas antara lain radiasi, polusi, merokok, dll. Radikal bebas yang beredar dalam tubuh berusaha untuk mencari pasangan elektron yang ada pada molekul lain seperti DNA dan sel. Apabila hal ini berhasil akan merusak sel dan DNA tersebut. Dapat dibayangkan bila radikal bebas banyak beredar maka akan banyak pula sel yang rusak. Kemudian, kerusakan yang ditimbulkan dapat menyebabkan sel tersebut menjadi tidak stabil yang berpotensi menyebabkan proses penuaan dini dan kanker.

Manfaat dan Fungsi Antioksidan
Antioksidan merupakan zat yang dibutuhkan oleh tubuh yang secara umum dapat menghambat oksidasi lipid. Dalam tubuh manusia terdapat radikal bebas, sebagai sampingan dari proses pembentukan energi. Pada jumlah tertentu, radikal bebas dibutuhkan agar dapat membantu sel darah putih atau leukosit untuk menghancurkan atau memakan kuman yang masuk ke dalam tubuh. Namun bila kondisi radikal bebas dalam tubuh terlalu banyak maka radikal bebas bersifat merusak tubuh. Meningkatnya radikal bebas yang berlebih ini akan berakibat penuaan dini, karena dapat merusak senyawa lipid yang dapat menghilangkan elastisitas kekencangan kulit sehingga menyebabkan keriput. Selain mencegah penuanan dini, antioksidan disinyalir mampu mencegah tumbuhnya sel kanker payudara pada wanita. Antioksidan seperti flavonoida, glikosida, dan polifenol juga mampu mencegah penyakit Alzheimer dan Kardiovaskuler.

Ada 2 cara dalam mendapatkan antioksidan :
  • Dari luar tubuh (eksogen), melalui makanan dan minuman yang mengandung vitamin A, C, E, Seng (Zn), Selenium (Se) atau Betakaroten.
  • Dari dalam tubuh (endogen), dengan enzim superoksida dismutase (SOD), glutation peroksidase (GSH Px), dan katalase yang diproduksi oleh tubuh sebagai antioksidan.
Berdasarkan penelitian, mengkonsumsi antioksidan secara berlebihan (dari makanan/suplemen) dapat meningkatkan risiko kerusakan hati. Intinya bahwa kelebihan antioksidan juga akan berdampak tidak baik bagi kesehatan.

Peranan Antioksidan pada Kesehatan
Proses penuaan dan penyakit degeneratif seperti kanker kardiovaskuler, penyumbatan pembuluh darah yang meliputi hiperlipidemik, aterosklerosis, stroke, dan tekanan darah tinggi serta terganggunya sistem imun tubuh dapat disebabkan oleh stress oksidatif.
Stress oksidatif adalah keadaan tidak seimbangnya jumlah oksidan dan prooksidan dalam tubuh. Pada kondisi ini, aktivitas molekul radikal bebas atau reactive oxygen species (ROS) dapat menimbulkan kerusakan seluler dan genetika. Kekurangan zat gizi dan adanya senyawa xenobiotik dari makanan atau lingkungan yang terpolusi akan memperparah keadaan tersebut.
Bila umumnya masyarakat Jepang atau beberapa masyarakat Asia jarang mempunyai masalah dengan berbagai penyakit degeneratif, hal ini disebabkan oleh menu sehat tradisionalnya yang kaya zat gizi dan komponen bioaktif. Zat-zat ini mempunyai kemampuan sebagai antioksidan, yang berperan penting dalam menghambat reaksi kimia oksidasi, yang dapat merusak makromolekul dan dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan.

Antioksidan dan Penyakit
Dalam satu percobaan, sejumlah binatang diberikan makanan rendah kalori tapi tinggi kadar antioksidannya, maksudnya adalah binatang ini hanya diberikan makan persis sesuai kebutuhannya saja, tidak lebih. Ini supaya untuk mengurangi ” oksidasi yang berlebihan” akibat proses metabolisme makanan oleh tubuh, dilain pihak mengupayakan proteksi yang maksimum dengan konsumsi makanan tinggi antioksidan.
Apa yang terjadi? Binatang yang diberi makan cara demikian ternyata memiliki umur 40% lebih panjang dan hidupnya lebih aktif – tidak loyo. Dibanding binatang yang makan seperti biasanya.
Seperti kita sebut sebelumnya, Vitamin A, C, E adalah antioksidan.
Kita akan melihat beberapa penelitian yang berkaitan antara antioksidan dan penyakit:
  • Dalam berbagai penelitian menunjukkan bahwa penderita penyakit Alzheimer ternyata memiliki kadar vitamin A dan E yang sangat rendah dibanding orang yang normal.
  • Orang-orang tua yang kadar vitamin C-nya rendah memiliki risiko hingga sebelas kali terkena Katarak dibanding orang yang kadar vitamin C yang tinggi.
  • Demikian juga orang yang kadar vitamin E dalam darahnya rendah, memiliki risiko dua kali terkena Katarak.
  • Orang yang memiliki kadar vitamin A dalam darah terlalu rendah memiliki risiko terkena Kanker Paru-paru.
  • Lalu konsumsi vitamin E dan C yang cukup sangat efektif menurunkan risiko terkena serangan jantung.
  • Konsumsi vitamin C yang cukup akan menurunkan tekanan darah.
Antioksidan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan daya tahan terhadap infeksi. Anak-anak yang terpenuhi kebutuhan vitamin A sangat siknifikan berkurang kasus infeksi saluran pernapasan
Ini adalah sebagian penelitian yang menunjukkan keterkaitan yang erat antara kecukupan konsumsi zat-zat antioksidan dan berkurangnya risiko terkena penyakit tertentu.

Sumber Antioksidan
Antioksidan bisa dengan mudah kita dapatkan dari makanan. Sayangnya banyak yang tidak mengetahui bahwa makanan tersebut sebenarnya banyak mengandung antioksidan sehingga mereka membeli suplemen antioksidan yang harganya cukup mahal. Beberapa contoh makanan sumber antioksidan antara lain :
  • Vitamin A   : Hati, kuning telur, susu, mentega, wortel, tomat, brokoli, bayam, daun singkong, kangkung, buncis, kentang, aprikot, nangka, pepaya, mangga, ikan.
  • Vitamin C   : Daun singkong, daun katuk, daun melinjo, daun pepaya, sawi, jambu monyet buah, jambu biji, pepaya, mangga, strawberry, kiwi, brokoli, taoge, lemon, anggur, raspberry, sirsak.
  • Vitamin E    : Jagung, Asparagus, alpukat, zaitun, kelapa, kacang kacangan, biji bijian, minyak sayur, serealia.
  • Karoten      : Beta karoten (wortel, labu, ubi jalar), lutein (bayam, jagung, telur, jeruk), likopen (tomat, semangka, anggur).
  • Polipenol    : Buah berry, teh, anggur, minyak zaitun, cokelat, kopi, buah kenari, kacang, kulit buah, buah delima.
  • Selenium    : Ikan, daging merah, biji-bijian, bawang putih, hati, telur.
  • Zinc               : Daging, hati, kerang, telur, serealia tumbuk, kacang-kacangan.
Sekarang anda tahu bahwa makanan yang sebenarnya sudah sering kita makan sehari hari ternyata mengandung antioksidan yang sangat diperlukan untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas. Jadi, sudahkah anda makan buah hari ini..?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.